Founder Kaskus-The Largest Indonesian Community

Andrew Darwis mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Bermula dari pengalamannya saat menimba ilmu di salah satu universitas terkemuka di Negeri Paman Sam, Seattle University, Program Studi Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle Computer Science di tahun 1999, pria yang disapa Andrew ini terinspirasi membuat website forum komunitas yang bisa di bilang menjadi yang terbesar di Indonesia. Sebelum ke AS, dia sebetulnya sudah merasakan gajian dengan kerja paruh waktu di perusahaan Web Design di Jakarta. Ada dua perusahaan yang menggunakan jasanya, yaitu kemana.com dan indotradezone.com. Saat itu pada 1998, gajinya Rp 500 ribu, sehingga bisa membantu biaya kuliahnya di Jurusan Manajemen Informasi, Universitas Bina Nusantara.
Pada awal 1999, Andrew merasa butuh sekolah yang lebih fokus lagi, terutama yang bisa mendalami ilmu membuat website. “Tapi nggak ketemu di Indonesia. Sampai akhirnya teman yang sudah sekolah di Amerika kasih tahu bahwa ada di Seattle. Ya sudah saya keluar dari kampus di Jakarta, berangkat ke sana,” ulasnya.
Sambil kuliah untuk mendapat gelar sarjana di Art Institute of Seattle itu Andrew dipekerjakan di bagian perpustakaan kampus dan laboratorium komputer. “Tapi kerjanya nggak teknis komputer. Malah lebih ke beres-beres komputer, isi tinta dan kertas printer, ya begitu begitu saja,” ungkap pria yang matanya minus 1,5 itu.
Begitu kuliah selesai, Andrew mendapat pekerjaan di kota yang sama di perusahaan web design Thor Loki selama tiga tahun dengan gaji per bulan USD 1500. “Gajinya sebetulnya kecil. Karena standar gaji web design di sana itu minimal USD 3000. Tapi berhubung cari kerja susah ya saya ambil,” ujarnya.
Sambil bekerja, Andrew melanjutkan kuliah S2 di Seattle University Jurusan Computer Science. Setelah lulus, dia pindah kerja dengan membangun portal musik, lyrics.com. Otaknya hanya berdua, dia dan bosnya keturunan Vietnam yang sudah menjadi warga AS. “Di sini gajinya jauh lebih besar,” akunya.
Di tengah kesibukan bekerja dan menyelesaikan sekolah itu, Andrew tidak pernah lupa untuk tetap mengembangkan Kaskus sedikit demi sedikit. Sampai akhirnya pada 2008, dia merasa harus pulang dan fokus di Kaskus. “Sebenarnya saat itu kalau mau tinggal di Amerika sudah enak. Sudah punya pekerjaan. Walaupun gaji tidak besar, tapi cukup untuk kredit rumah dan mobil,” ulasnya.
Keyakinan bahwa Kaskus akan besar yang membuat Andrew akhirnya pulang juga. Terlebih dia juga diyakinkan oleh Ken dan Danny bahwa membernya di Indonesia terus meningkat. MENURUT data Alexa (The web information company) terbaru, Kaskus yang merupakan portal berita dan forum komunikasi itu menempati urutan enam dari daftar Top 100 Sites in Indonesia.
Kaskus ada di bawah deretan dominasi portal asing, yaitu facebook.com, google.co.id, google.com, yahoo.com, dan blogger.com. “Maka kaskus adalah situs Indonesia nomor satu,” ujar Andrew Darwis, founder sekaligus Chief Technical Officer (CTO) Kaskus Networks. Kaskus berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bermakna bergosip. Dengan modal awal sebesar US$ 3 (Rp 30 ribu) untuk membeli server Andrew dan dua rekannya, Ronald dan Budi, memilih untuk membuat portal yang berisi mengenai berita maupun informasi tentang Indonesia. Portal tersebut sengaja di buat menjadi suatu media untuk memuaskan kerinduan bagi masyarakat Indonesia yang berada di Luar negeri. Manfaatnya adalah semakin membaiknya geliat bisnis online, serta banyaknya orang yang memulai bisnis online dilihat Andrew sebagai potensi besar yang mendukung perkembangan Kaskus. Berdasarkan survey, terdapat lebih dari 40 juta pengguna Internet di Indonesia. Dengan jumlah yang luar biasa tersebut, ia mengasumsikan bahwa masing-masing pengguna Internet adalah target pasar yang potensial.

Kendalanya Andrew mengaku bahwa kendala terberat dialaminya saat awal pembentukan Kaskus. Ia harus turun tangan langsung dan memperbaiki apabila ada server yang down, karena saat itu Andrew belum memiliki karyawan. Selain itu kendala terberat juga dialaminya ketika pindah ke Jakarta, karenai ia harus meyakinkan customer dan advertiser mengenai citra Kaskus.

Pemasarannya Andrew dan timnya di awal usaha harus bergeriliya door to door ke klien untuk memperkenalkan positioning Kaskus dan tidak sampai 1 tahun, Kaskus sudah banyak dipercaya oleh client-client besar yang sudah mendukung Kaskus sejak pertama kali Kaskus launching pada Desember 2008. Berselang 2 bulan kemudian Kaskus resmi menjadi perusahaan professional di bawah bendera PT. Darta Media Indonesia.

Saat ini tercatat Kaskus memiliki 1.755.000 member(update pertanggal 08 Juni 2010 pada pukul 15.30) dan terus bertambah tiap detiknya. Kaskus memiliki target pasar dari usia 15-40 tahun baik kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, professional dan entrepreneur.

Berbagai penghargaan juga diterima oleh Andrew di antaranya The Best Indonesian Communities for 2005 and 2006 versi Alexa.com dan Wikipedia, dari Microsoft dengan nominasi Kaskus Indonesia Innovative Top Web Site di tahun 2008, dan dari Indosat dengan nominasi Kaskus The Online Inspiring Award di tahun 2009

Saat ini untuk me-manage Kaskus, Andrew dibantu 30 orang karyawan yang terbagi dalam tim marketing, sales, IT dan creative. Dari sekian banyak konten dalam Kaskus.us, tanpa ragu Andrew menyebut konten Jual Beli (FJB) dan Lounge sebagai terfavorit dikunjungi kaskuser. Para kaskuser yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia itu bisa memanfaatkan konten ini untuk transaksi bisnis online. Dalam sehari saja, 80 ribu daftar barang, diikutkan dalam Forum Jual Beli (FJB).Obsesi yang ingin diraih Andrew untuk pengembangan bisnis online-nya adalah terus mengembangkan content (fasilitas yang ada di dalam website) Di Indonesia, sehingga nantinya orang luar negerilah yang akan membeli content itu.

Sumber: Wikipedia

No comments yet

Leave a comment